Pada Postingan kali ini saya akan berbagi dengan para pembaca mengenai Pembelajaran Kontekstual. Disamping kesenangan saya menulis, hal lain yang mendorong saya untuk menulis mengenai Pembelajaran Kontekstual ini adalah Tugas Akhir Skripsi saya yang sudah didepan mata.
Bagi sebagian Mahasiswa ( kayaknya gue masuk juga nich ) Skripsi merupakan tugas yang paling berat dan menjadi momok yang paling menakutkan. Skripsi seakan menjadi beban tersendiri ketika akan menyelesaikan jenjang S1.
Sebenarnya saya belum bisa berbagi banyak hal mengenai Skripsi karena ketika tulisan ini saya posting di Blog, saya baru akan mengajukan Judul.
Bagi yang sementara menyusun Skripsi, Good Luck, sekarang kembali ke permasalahan. Untuk lebih jelasnya mari kita saksikan bersama-sama di TKP
Bagi yang berprofesi sebagai Guru, Pembelajaran Kontekstual mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar karena mungkin dalam keseharian kita dalam mengajar di Sekolah sudah sering menggunakan pembelajaran Kontekstual.
Sebelum saya lebih jauh membahas mengenai Pembelajaran kontekstual, ada baiknya kita bersama-sama dulu membahas tentang Belajar dan Pembelajaran.
Mengapa saya garis bawahi kedua kata ini karena ketika nantinya kita membahas mengenai Pembelajaran kontekstual, maka kita tidak bisa lepas dari yang namanya belajar dan Pembelajaran
1. Hakikat Belajar
Menurut Gagne ( 1977 ) memberikan definisi belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja.
Definisi yang hampir sama juga dikemukakan oleh Sunaryo ( 1989: 1 ) yang mengatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Hakikat Pembelajaran
Komalasari ( 2010 ) didalam bukunya mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan di evaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
3. Hakikat Pembelajaran Kontekstual
Berns dan Erickson ( 2001 : 2 ) serta Blanchard ( 2001 : 1 ) mengemukakan bahwa :
Contextual Teaching and Learning is a conception of teaching and learning that helps teacher relate subject matter content to real world situation;and motivates students to make connections between knowledge and its applications to their lives as family member,citizens, and workers and engage in the hard work that learning requires.
Hull’s dan Sounders ( 1966: 3 ) juga menjelaskan
In a Contextual Teaching and Learning ( CTL ), student discover meaningful relationship between abstract ideas and practical applications in a real world context.Student internalize concept through discovery,reinforcement, and interrelationship. CTL creates team,whether in the classroom, lab, worksite, or on the banks of a river.CTL encourages educators to design learning environments that incorporate many forms of experience to achieve the desired outcomes.
Waduuh piye toh maas...,itu artinya diatas apa yaa... Sorry mas brow gue juga ga tau tuh artinya .Kalau mau tau artinya,copy saja teks diatas kemudian buka tab baru mozilla jika Anda menggunakan Mozilla, kemudian ketik google translate atau google terjemahan sama mbah google. Naah bentar keluar itu halaman terjemahan dari google, selanjutnya tinggal paste aja di halaman google translate.
Sementara itu, Ditjen Dikdasmen ( 2003: 10-19 ) menyebutkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yaitu:
Kontruktivisme ( Contructivism ) : Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit-demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas ( sempit ) dan tidak sekonyong-konyong.Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.Manusia harus mengontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melaui pengalaman nyata.
Menemukan ( Inquiry ) : Pengetahuan dan keterampilanyang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta melainkan hasil dari menemukan sendiri melaui siklus : (1) Obsrvasi (observation ) (2) bertanya ( questioning ) (3) mengajukan dugaan (hipotesis) (4) Pengimpulan data ( data gathering ) , dan penyimpulan ( conclussion )
Bertanya ( questioning ) : Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya.Bagi guru bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong , membimbing, dan menilai berfikir siswa. Bagi siswa bertanya merupakan bagian penting dalam melakukan inquiry, yaitu menggali informasi,mengonfirmasikan apa yang telah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.
Masyarakat belajar ( Learning Community ) : Hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain.Guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar
Pemodelan ( modelling ) : Dalam pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu ada model yang bisa ditiru.Guru dapat menjadi model misalnya memberi contoh cara mengerjakan sesuatu.Tetapi guru bukan bukan satu-satunya model, artinya model dapat dirancang dengan melibatkan siswa, misalnya siswa ditunjuk untuk memberi contoh pada temannya , atau mendatangkan seseorang diluar sekolah, misalnya mendatangkan veteran kemerdekaan di kelas .
Reflrksi ( Reflection ) : Cara berfikir apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa lalu.Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru , yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.
Penilaian yang sebenarnya ( authentic assesment ) : Kemajuan belajar dinilai dari proses ,bukan semata hasil, dan dengan berbagai cara. Penilaian dapat berupa penilaian tertulis ( pencil and paper test ) dan penialaian berdasarkan perbuatan ( performance based assesment ), penugasan ( project ) , atau portofolio ( portfolio )
Bagaimana, Apakah Anda sudah Mendapat Sedikit Gambaran Mengenai Apa itu Belajar dan Pembelajaran Kontekstual ?
Posting Komentar untuk "Pengertian Belajar dan Pembelajaran Kontekstual"
Terimakasih Sudah Membaca Artikel Dalam Blog www.hayardin.com
Silahkan Tinggalkan Komentar Karena Komentar Anda adalah inspirasi saya untuk membuat goresan dalam blog ini...
Saya akan sangat berterima kasih dan menghormati Anda jika tidak melakukan SPAM. Kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan senang hati...
Salam SUKSES !
Hayardin, S.Pd