Bulu

Assalamu alaikum wr.wb.

Pada postingan kali ini saya akan berbagi dengan sobat mengenai sebuah cerita yang saya rasa sangat menarik untuk kita baca.Sebuah cerita yang akan mengingatkan

akan dosa-dosa yang telah kita lakukan.Kita sebagai seorang hamba memang tempatnya khilaf,dan hanya kepada Allah lah tempat kita memohon ampunan.


Hidup sebagai seorang Hamba kadang membuat kita lupa akan kewajiban kita.Dari 24 jam waktu yang diberikan oleh Allah SWT, kita hanya diminta mengingat Allah 25 menit dengan melakukan shalat 5 waktu.Namun kenyataan yang ada, masih banyak diantara kita terkadang meninggalkan shalat 5 waktu, termasuk yang menulis tulisan ini.


Yaa Allah Aku tak dapat menanggung siksa api neraka –Mu tapi aku juga tak pantas untuk masuk kedalam Surga-Mu.Ku hanya bisa berbuat dosa dalam dunia fana ini.Dosa-dosa yang telah kulakukan tak dapat lagi kuhitung,dosa-dosaku bagaikan pasir dipantai.Ku hanya bisa melukai-Mu dengan dosa-dosa yang kulakukan.



Semoga cerita dibawah ini bisa memberikan Hikmah kepada kita semua.Silahkan sobat simak baik-baik cerita dibawah ini.


BULU


Konon di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang di adili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat. Tetapi ia bersikeras membantah.


"Tidak". Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu.


Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.


Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,


"Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tdk ada siapa kecuali aku dan suaramu. "Inilah saksi-saksi itu," ujar malaikat.


Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yang memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium." Bibir mengaku, "Saya yang merayu", Lidah menambah, "Saya yang mengisap." Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas." Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan". Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.


Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal,rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.


Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya:
"Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." ,
"Silakan", kata malaikat. "Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya.


Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, maka akan diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."


Konon, dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga: "Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata."


Posting Komentar untuk "Bulu"