5 Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model pembelajaran pada postingan kali ini akan membahas mengenai Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw atau Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw setelah pada postingan yang lalu telah membahas mengenai kelebihan atau keunggulan model pembelajaran jigsaw. Bagi Anda yang belum sempat membaca postingan terdahulu, Anda bisa melirik kembali postingan terdahulu dalam blog ini mengenai kelebihan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebelum kita sama sama membahas mengenai kekurangan model pembelajaran Jigsaw.

Kelemahan atau Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu hal yang terkadang harus dicantumkan dalam proses penyusunan PTK. Bagi Anda yang sudah mengalami stress tingkat tinggi dalam proses penyusunan PTK, Teruslah berjuang ! Saya yakin sebuah titik terang menanti Anda di depan sana. Jika Anda kebetulan memilih Model pembelajaran Jigsaw dalam proses penyusunan PTK, teruskan membaca ! Karena lewat tulisan yang sederhana ini saya akan berbagi kepada Anda mengenai 5 Kelemahan atau Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran Kooperatif yang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang berprofesi sebagai Guru. Oleh karena itu sebelum Anda memutuskan apakah ingin memilih atau tidak model pembelajaran jigsaw ketika nantinya mengajar di dalam kelas, terlebih dahulu saya ingin berbagi kepada Anda mengenai Kelemahan atau Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw

Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw

Beberapa hal yang bisa menjadi kendala aplikasi model pembelajaran jigsaw di lapangan yang harus dicari jalan keluarnya menurut Roy Killen ( 1996 ) adalah :

  1. Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah “peer teaching” pembelajaran oleh teman sendiri, akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami suatu konsep yang akan di diskusikan dengan murid lain.
  2. Sulit meyakinkan murid untuk mampu bediskusi menyampaikan materi pada teman jika murid tidak memiliki rasa percaya diri
  3. Rekord muris tentang nilai, kepribadian, perhatian murid harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe tipe murid dalam kelompok tersebut
  4. Awal penggunaan model ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya membutuhkan waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
  5. Aplikasi model ini pada kelas yang besar lebih ( dari 40 menit ) sangatlah sulit, tapi bisa di atasi dengan model team teaching

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw sulit untuk di terapkan pada murid kelas rendah, disebabkan karena murid tidak mudah dikontrol, kemudian daripada itu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini juga mengalami kendala dalam penerapannya apabila murid melebihi kapasitas daripada kapasitas kelas.

Bagaimana ? Apakah setelah membaca 5 Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw di atas Anda sudah mendapat sedikit gambaran mengenai bagaimana nantinya pengaplikasian model pembelajaran ini di dalam kelas ? Jika Yaa, Alhamdulillah, kini saatnya saya untuk pamit undur diri. Insya Allah pada postingan yang akan datang jemari ini akan melanjutkan mengenai model model pembelajaran lainnya.

Bagi Anda yang berprofesi sebagai Guru yang tentunya sudah banyak mengetahui tentang Model Pembelajaran Kooperatif khususnya Model Pembelajaran Jigsaw, Anda bisa berbagi pengalaman dalam kolom komentar di bawah ini mengenai suka dukanya selama menerapkan model Jigsaw dalam kelas

Bagi Anda yang masih Jungkir balik dalam mengurus Skripsi, Ngesot Pagi sampai Sore di Kampus untuk mengurus Skripsi, Terus semangat dan Teruslah melangkah, Insya Allah sebuah titik terang menanti Anda di depan sana...

Happy blogging dan salam sukses untuk Pendidikan di Indonesia !

Posting Komentar untuk "5 Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw"